Cufflink: Fungsi, Jenis, dan Cara Penggunaannya

Cufflink, atau biasa dikenal sebagai kancing manset, adalah aksesori fashion yang tidak hanya menambah sentuhan elegan pada pakaian formal, tetapi juga mencerminkan kepribadian dan gaya pemakainya. Artikel Henri Winata kali ini akan membahas secara mendalam mengenai fungsi utama cufflink, berbagai jenis yang tersedia di pasaran, serta cara penggunaannya yang tepat.

Baik Anda seorang pemula yang baru mengenal cufflink maupun seseorang yang ingin menambah koleksi aksesorinya, panduan ini akan memberikan informasi berharga untuk memastikan Anda selalu tampil gaya dan percaya diri dalam setiap kesempatan. Mari kita mulai eksplorasi mengenai cufflink yang menawan ini.

Baca juga: Ragam Aksesoris untuk Jas Bespoke Anda

Apa Itu Cufflink?

Cufflink, atau kancing manset, adalah aksesori kecil yang digunakan untuk mengencangkan manset pada kemeja berlengan panjang. Biasanya terbuat dari berbagai bahan seperti logam, kaca, batu permata, atau kombinasi material tersebut, kancing manset tidak hanya berfungsi praktis tetapi juga estetis.

Tidak seperti kancing biasa yang dijahit pada kemeja, cufflink dapat dilepas-pasang, memungkinkan pemakainya untuk menyesuaikan tampilan sesuai acara atau suasana hati. Cufflink sering digunakan pada acara-acara formal seperti pernikahan, pesta, atau pertemuan bisnis, memberikan sentuhan elegan dan berkelas pada penampilan seseorang. Bentuk dan desainnya bervariasi, dari yang sederhana hingga yang mewah.

Sejarah Cufflink

Sejarah Cufflink

Cufflink memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perubahan dalam fashion dan budaya sejak abad ke-16. Awalnya, kemeja pria hanya diikat dengan pita atau tali, namun pada akhir abad ke-17, kemeja dengan manset yang lebih kaku mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Kancing manset pertama yang dikenali sebagai kancing manset modern terbuat dari dua kancing kecil yang dihubungkan oleh rantai, sering kali dihiasi dengan batu permata atau logam mulia.

Pada abad ke-18, kancing manset menjadi semakin populer di kalangan pria dari berbagai kelas sosial. Revolusi Industri pada abad ke-19 memainkan peran penting dalam produksi massal cufflink, membuatnya lebih terjangkau dan tersedia bagi lebih banyak orang. Selama periode ini, kancing manset mulai dibuat dari berbagai bahan seperti perak, emas, kaca, dan batu mulia, dan desainnya pun semakin beragam.

Masuk ke abad ke-20, kancing manset mengalami puncak popularitasnya terutama pada era 1920-an hingga 1960-an. Pria mengenakan kancing manset sebagai bagian dari pakaian formal dan semi-formal, dan mereka menjadi simbol status dan gaya pribadi. Namun, dengan munculnya kemeja berkancing manset pada tahun 1970-an, penggunaan cufflink mulai menurun.

Meskipun penggunaannya sempat menurun, kancing manset tetap menjadi elemen penting dalam mode pria, terutama dalam acara-acara formal seperti pernikahan dan acara bisnis. Pada abad ke-21, cufflink kembali mengalami kebangkitan dengan berbagai desain kreatif dan inovatif yang mencerminkan kepribadian pemakainya. Dari desain klasik hingga modern, kancing manset tetap menjadi aksesori yang dihargai dan dikoleksi oleh banyak pria yang ingin menambahkan sentuhan elegan pada penampilan mereka.

Jenis-jenis Cufflink

Modern Cufflink

Kancing manset hadir dalam berbagai jenis yang masing-masing menawarkan keunikan dan gaya tersendiri. Berikut adalah beberapa jenis cufflink yang paling umum dan populer:

1. Bullet Back

Jenis yang pertama adalah salah satu jenis cufflink yang paling mudah digunakan. Mereka memiliki bagian belakang berbentuk silinder kecil yang dapat diputar 90 derajat untuk memasuki lubang manset, kemudian diputar kembali untuk mengunci. Desain ini membuatnya cepat dan praktis untuk dikenakan, cocok untuk mereka yang mencari kemudahan tanpa mengorbankan gaya.

2. Whale Back

Jenis ini memiliki bagian belakang yang berbentuk seperti ekor ikan paus, dengan engsel yang bisa dilipat. Desain ini memudahkan pengguna untuk memasukkan aksesori ini melalui lubang manset dan kemudian melipat kembali ekornya untuk mengunci manset dengan aman. Whale back cufflink populer karena kekuatan dan kestabilannya, serta kemudahan penggunaannya.

3. Chain Link

Jenis aksesori ini menggabungkan dua bagian dekoratif yang dihubungkan oleh rantai kecil. Gaya ini adalah salah satu yang tertua dan memberikan tampilan klasik serta fleksibilitas karena rantainya memungkinkan sedikit gerakan pada manset. Chain link sering kali dibuat dengan desain elegan dan bahan berkualitas tinggi, ideal untuk acara formal.

4. Stud or Button

Jenis ini terdiri dari dua bagian identik atau hampir identik yang dipasang melalui lubang manset dan ditekan bersama untuk mengunci. Desainnya yang sederhana membuatnya mudah dikenakan dan memberikan tampilan yang bersih serta modern. Stud cufflink sering digunakan pada pakaian formal seperti tuxedo.

5. Knot

Knot cufflink terbuat dari tali sutra atau bahan elastis lainnya yang diikat menjadi bentuk simpul. Mereka tersedia dalam berbagai warna dan menjadi pilihan populer untuk gaya kasual atau semi-formal. Knot adalah alternatif yang murah namun tetap stylish, memberikan sentuhan warna dan tekstur pada pakaian.

6. Ball Return

Ball return memiliki bentuk bola di bagian belakang yang kembali ke posisi semula setelah dimasukkan melalui lubang manset. Desain ini memberikan keamanan tambahan dan kenyamanan dalam penggunaan. Ball return cufflink biasanya hadir dalam desain yang elegan dan sering kali dihiasi dengan batu mulia atau detail lainnya untuk menambah kesan mewah.

Tips Memilih Cufflink yang Tepat

Penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana tips menentukan kancing manset yang tepat, seperti berikut ini:

1. Pertimbangkan Acara atau Kesempatan

Saat memilih kancing manset, penting untuk mempertimbangkan jenis acara atau kesempatan di mana Anda akan mengenakannya. Untuk acara formal seperti pernikahan atau acara bisnis, pilih kancing manset dengan desain elegan dan bahan berkualitas tinggi seperti emas, perak, atau batu permata.

Untuk acara yang lebih santai atau semi-formal, Anda bisa lebih bebas bereksperimen dengan desain dan bahan yang lebih beragam seperti knot cufflink atau cufflink berbahan stainless steel.

2. Sesuaikan dengan Pakaian

Kancing manset sebaiknya melengkapi pakaian yang Anda kenakan. Pertimbangkan warna dan pola kemeja serta jas Anda saat memilih cufflink. Untuk kemeja putih klasik, hampir semua jenis cufflink akan cocok.

Namun, jika Anda mengenakan kemeja berwarna atau bercorak, pilih kancing manset yang harmonis dengan warna tersebut. Misalnya, cufflink berwarna netral seperti perak atau hitam dapat cocok dengan berbagai warna kemeja.

3. Pilih Bahan Berkualitas

Bahan cufflink memainkan peran penting dalam penampilan dan daya tahan. Kancing manset berbahan logam mulia seperti emas atau perak tidak hanya memberikan kesan mewah tetapi juga tahan lama.

Jika Anda mencari sesuatu yang lebih terjangkau, cufflink berbahan stainless steel atau logam campuran bisa menjadi pilihan yang baik. Pastikan juga untuk memeriksa detail seperti lapisan pelindung untuk mencegah korosi dan menjaga penampilan aksesori ini tetap mengkilap.

4. Sesuaikan dengan Gaya Pribadi

Cufflink adalah aksesori yang bisa mencerminkan kepribadian Anda. Pilih desain yang sesuai dengan gaya pribadi Anda. Jika Anda menyukai gaya klasik, pilih kancing manset dengan desain sederhana dan elegan.

Untuk gaya yang lebih modern dan berani, pilih kancing manset dengan desain unik atau warna cerah. Ada banyak desain kreatif yang bisa Anda pilih untuk mengekspresikan diri Anda.

Kesimpulan

Dalam bahasan ini, kita telah menjelajahi berbagai aspek cufflink mulai dari jenis-jenisnya yang beragam hingga tips memilih dan cara penggunaannya. Kancing manset tidak hanya berfungsi sebagai aksesori praktis untuk mengencangkan manset kemeja, tetapi juga sebagai pernyataan gaya yang dapat meningkatkan penampilan dalam berbagai kesempatan formal maupun semi-formal.

Penting untuk memilih cufflink yang sesuai dengan gaya pribadi dan acara yang dihadiri, serta memastikan penggunaannya dengan teknik yang benar untuk menjamin tampilan yang elegan dan profesional.