Ketika berbicara mengenai pakaian formal pria, dasi memainkan peranan yang cukup penting. Sebuah setelan jas tanpa dasi sering terlihat tidak lengkap. Maka, menggunakan dasi sebagai sebuah aksesoris sangat disarankan. Ketika mendengar kata dasi sendiri, yang terbayang mungkin adalah dasi dengan bentuk umum yang sudah diketahui oleh semua orang. Namun, penting untuk diketahui bahwa dasi tradisional bukanlah satu-satunya pilihan yang tersedia. Terdapat jenis – jenis dasi yang dapat dipakai oleh seorang pria di waktu yang berbeda.
Standard Tie
Jenis dasi ini adalah jenis standar yang sudah diketahui setiap orang secara umum. Jenis dasi ini adalah jenis yang mungkin terlintas dalam pikiran Anda ketika Anda memikirkan tentang dasi. Jenis ini juga kadang-kadang disebut sebagai dasi ‘biasa’ atau ‘lurus’ dan dikenal karena bentuknya yang klasik dan desainnya yang sederhana. Sebuah dasi standar biasanya memiliki lebar bagian yang ramping sekitar 2-6 inci, tergantung pada gayanya.
Dasi standar dapat memiliki corak yang berpola dan berwarna atau desain yang lebih konservatif. Pada dasarnya, jenis ini adalah jenis yang paling serbaguna yang dapat dipakai seorang pria. Jenis ini dapat digunakan di lingkungan bisnis formal atau acara khusus seperti pernikahan. Bagi sebagian besar pria, ini adalah opsi ‘aman’ ketika memilih dasi apa yang akan digunakan.
Bow Tie
Bow tie atau dasi kupu-kupu adalah contoh lain dari dasi klasik yang populer. Dasi kupu-kupu merupakan salah satu dasi yang ikonik dan telah ada sejak pertengahan abad ke-19. Jenis ini dikenal karena bentuknya yang unik karena menyerupai kupu-kupu. Berbeda dengan jenis lainnya, dasi kupu-kupu diikat di sekitar leher dengan sebuah buckle atau klip yang dapat disesuaikan.
Dasi kupu-kupu memiliki dua lingkaran yang bertemu di tengah dalam simpul simetris yang menyerupai bentuk dasar. Biasanya terbuat dari sutra atau katun, dasi kupu-kupu dapat ditemukan dalam beberapa warna, pola, dan ukuran untuk memenuhi kebutuhan setiap acara atau pilihan pakaian.
Bagi banyak pria, dasi kupu-kupu mewakili puncak pakaian formal. Sehingga, banyak pria tidak akan memakai dasi kupu-kupu selain pada acara pakaian atau acara formal lainnya.
Skinny Tie
Jenis dasi yang satu ini biasanya memiliki lebar yang lebih tipis daripada dasi biasa. Sebagai varian yang lebih ramping dari dasi standar, dasi ramping dianggap sedikit lebih informal daripada yang lebih lebar. Alasannya, dasi yang lebih ramping memberikan nuansa yang lebih modern dan stylish, sehingga membuatnya ideal untuk pakaian kantor atau acara bisnis yang lebih kasual. Biasanya, dasi ramping akan memiliki lebar sekitar 2-3 inci.
Gaya dasi ini populer pada tahun 60-an. Banyak musisi dari periode itu (seperti The Beatles dan The Animals) mengenakan setelan hitam yang pas dengan kemeja putih dan dasi putih tipis. Di era sekarang ini, jenis ini kerap dipakai bersama dengan blazer dan celana jeans / chinos.
Ascot
Ascot awalnya dirancang untuk digunakan acara siang hari pada abad ke-19 tetapi sekarang lebih banyak digunakan pada acara formal seperti pernikahan. Jenis dasi ini memiliki dua sayap besar di setiap sisi yang bertemu dalam simpul rumit di satu ujungnya. Bahkan beberapa ascot memiliki hiasan yang rumit.
Ascot terbuat dari bahan mewah seperti sutra, satin, atau beludru – jenis dasi ini memberikan nuansa yang elegan namun playful ketika dipasangkan dengan benar dalam situasi yang tepat. Namun karena bentuknya yang cukup unik, Anda tidak disarankan untuk menggunakannya di kantor atau acara yang lebih santai.
Cravat
Sesuai namanya, jenis dasi ini berasal dari tentara Kroasia selama Perang ‘Cravate’ abad ke-17. Popularitasnya dihidupkan kembali oleh kerajaan Inggris pada abad ke-17 yang mengenakannya selama acara formal. Sekarang ini, jenis ini biasanya dipakai pada upacara pernikahan atau acara khusus lainnya di mana seseorang menginginkan sesuatu yang unik namun tidak terlalu mencolok. Sebuah dasi cravat sederhana yang dimasukkan ke dalam kerah kemeja putih bisa terlihat bagus dengan sepasang celana jeans dan sepatu wingtip cokelat.